Sistem pembiayaan kesehatan adalah aspek yang mendukung penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata. Reformasi dalam pembiayaan kesehatan telah menjadi perhatian utama di berbagai negara, terutama dalam upaya meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan. Tiga komponen utama dalam reformasi pembiayaan kesehatan diantaranya adalah revenue collection (pengumpulan dana), pooling risk (pengelolaan risiko bersama-sama), dan purchasing service (pembelian layanan kesehatan). Artikel ini akan menguraikan pentingnya reformasi pembiayaan kesehatan serta membahas peran masing-masing komponen dalam mencapai sistem pembiayaan kesehatan yang efektif.
Revenue Collection: Pengumpulan Dana sebagai Sistem Pembiayaan Kesehatan
Revenue collection adalah proses pengumpulan dana yang akan digunakan untuk mendanai sistem kesehatan. Dana dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pajak kesehatan, kontribusi pribadi, organisasi, donasi, dan sumber dana lainnya.
Pengumpulan dana yang cukup dan berkelanjutan akan menjaga stabilitas sistem kesehatan. Dana ini digunakan untuk membiayai berbagai layanan kesehatan, seperti pelayanan rawat inap, pemeriksaan medis, dan program kesehatan masyarakat, sehingga masyarakat terutama kalangan tidak mampu dapat terhindar dari beban pengeluaran yang besar apabila jatuh sakit.
Pooling Risk: Mengelola Risiko Kesehatan Bersama-sama
Pooling risk adalah metode pengelolaan dana yang sudah dikumpulkan dari partisipasi masyarakat. Manfaat utama dari pooling risk adalah hal ini dapat memberikan perlindungan finansial kepada individu yang mungkin memerlukan perawatan medis yang mahal akibat penyakit serius. Selain itu juga menciptakan efisiensi dalam pembayaran layanan kesehatan.
Purchasing Service: Pembelian Pelayanan Kesehatan yang Efektif
Purchasing service adalah proses pembelian layanan kesehatan dari penyedia layanan medis. Termasuk penetapan tarif layanan, pemilihan pemasok layanan kesehatan, dan pengawasan kualitas layanan. Purchasing service memastikan bahwa dana yang telah terkumpul digunakan dengan efisien dan efektif. Hal ini juga memungkinkan pemilihan penyedia layanan yang berkualitas dan terjangkau.
Kesimpulan
Reformasi pembiayaan kesehatan adalah langkah krusial dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan. Hubungan antara revenue collection, pooling risk, dan purchasing service adalah komponen ini saling terkait dan saling mendukung untuk menciptakan sistem pembiayaan kesehatan yang efektif.
Untuk mencapai sistem pembiayaan yang efektif, tentu tidak luput dari berbagai tantangan yang diantaranya melibatkan pengumpulan dana yang cukup, manajemen risiko yang baik, dan pembelian layanan yang efisien. Namun, dengan perencanaan yang baik, peluang untuk meningkatkan sistem pembiayaan kesehatan dapat menjadi nyata. Untuk mendukung reformasi pembiayaan kesehatan di Indonesia, diperlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat agar tercipta pembiayaan kesehatan yang efektif dan berkelanjutan.
Referensi:
- World Health Organization. (2010). The world health report: health systems financing: the path to universal coverage. World Health Organization. Retrieved from: https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/44371/9789241564021_eng.pdf?sequence=1&isAllowed=y
- Setiawan, E., Sihaloho, E. D., Yuliawati, F., et al. (2021). Pembiayaan kesehatan: konsep dan best practices di Indonesia. Jakarta: PPJK Kementerian Kesehatan. Retrieved from: https://www.researchgate.net/publication/359188016_PEMBIAYAAN_KESEHATAN_KONSEP_DAN_BEST_PRACTICES_DI_INDONESIA
Ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai pengelolaan manajemen keuangan atau pembiayaan Rumah Sakit? Meeta Healthcare Consultant menyediakan Program Gratis Assessment untuk Rumah Sakit yang tertarik berdiskusi dengan kami membahas apapun, baik itu halangan dan rintangan yang sedang dihadapi Rumah sakit Bapak dan Ibu, Atur dan rencanakan strategi RS segera!
Jadwalkan segera di http://bit.ly/RegistrasiFreeAssessment
Atau hubungi kami melalui whatsapp wa.me/6285280736221
Penulis : Cut Annisa Meidina
Reviewer : Nahda Salimah